Posted by : soni
Friday, April 25, 2014
Cerpen
Pengertian
Cerpen adalah cerita pendek. Maksud pendek disini adalah cerita itu kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman. Selain itu, cerpen memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh atau satu situasi.
Unsur – unsur Cerpen
Sepertinya novel, cerpen memiliki unsur pembentik dari dalam karya itu sendiri (intrinsik) dan unsur dari luar karya itu (ekstrinsik). Nasib pelaku utama dalam cerpen tidak memiliki perubahan. Unsur intrinsik cerpen dan novel meliputi : tema, penokohan, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Unsur ekstrinsik cerpen dan novel meliputi : kondisi sosial politik pengarang, agama/kepercayaan pengarang, kebiasaan/budaya hidup pengarang dan alirab seni pengarang. Dalam bab ini hanya dijelaskan unsur intrinsiknya.
Tema
Tema adalah ide pokok cerita yang menjiwai seluruh isi cerita. Tema suatu cerpen dan novel dapat berupa :
Perlunya mencari ilmu untuk bekal hidup di masa yang akan datang.
Kewajiban menolong sesama.
Penderitaan hidup karena putus cinta.
Kesuksesan hidup karena kerja keras.
Kekuasaan mengalahkan kebenaran.
Perlunya memiliki jiwa patriotisme untuk membangun negara, dsb.
Alur
Alur adalah jalannya cerita sejak awal sampai akhir. Alur dibedakan menjadi tiga macam :
Alur maju
Adalah jalannya cerita yang terjadi sesuai urutan waktu kejadian atau sejak awal sampai akhir cerita (A-Z).
Alur mundur (sorot balik)
Adalah jalannya cerita yang terjadi dari akhir cerita lalu ke awal cerita.
Alur campuran
Adalah jalannya cerita yang terjadi secara tidak berurutan. Bisa dari awal, dari akhir, atau dari bagian tengah cerita.
Rangkalan / tahapan peristiwa dalam cerpen dan novel adalah :
Tahap perkenalan (eksposisi).
Tahap pemunculan konflik.
Tahap peningkatan konflik (komplikasi).
Tahap puncak konflik (klimaks).
Tahap peleraian, dan
Tahap penyelesaian (rosolusi).
Penokohan
Penokohan adalah penataan tokoh atau watak tokoh dalam sebuah cerita. Berdasarkan sifat tokoh , tokoh dibedakan menjadi protagonis (tokoh yang memiliki ide pendengar/pembaca atau tokoh yang baik), tokoh antagonis (tokoh penentang protagonis atau tokoh jahat), dan tokoh tritagonis (tokoh penengah/netral).
Berdasarkan perannya dalam cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh utama, tokoh pembantu, dan tokoh figuran (pelengkap saja).
Latar
Latar ada tiga macam, yaitu tempat, waktu dan suasana yang terjadi dalam cerita. Misalnya waktunya malam hari, tempatnya di dalam kamar, suasananya gembira, dan sebagainya.
Gaya hidup
Gaya hidup adalah pilihan kata dan ungkapan yang digunakan pengarang dalam bercerita. Termasuk dalam gaya bahasa adalah penggunaan majas.
Sudut pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita. Sudut pandang sama juga dengan kata ganti orang. Secara umum, sudut pandang/kata ganti orang di bagi menjadi tiga macam, yaitu :
Kata ganti orang pertama (orang yang berbicara)
Tunggal → ditandai oleh kata aku, saya, hamba, beta.
Jamak → ditandai oleh kata kita.
Kata ganti orang kedua (orang yang dibicarakan)
Tunggal → ditandai oleh kata kamu, engkau, saudara, anda, bapak.
Jamak → ditandai oleh kata kalian.
Kata ganti orang ketiga (orang yang dibicarakan)
Tunggal → ditandai oleh kata ia, dia, beliau, ahmad, siti (nama orang).
Jamak → ditandai oleh kata mereka.
Tetapi, dalam cerita (cerpen dan novel) sudut pandang hanya ada :
Sudut pandang orang pertama, ditandai kata aku, saya, kami.
Sudut pandang orang ketiga, ditandai kata dia, ia mereka, nama orang (seperti Hasan, Tuti, Maria, dsb).
Sudut pandang pengarang sebagai pencerita/serba tahu ditandai oleh kemampuan pengarang mengetahui seluk beluk kehidupan tokoh, termasuk segala sifat tokoh.
Dalam penggunaanya yang sering digunakan adalah sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam cerita.
Contoh amanat antara lain :
Janganlah kita merendahkan orang lain, sebab belum tentu kita lebih baik daripadanya.
Rajinlah menabung untuk bekal hari esok.
Tuntutlah ilmu agar hidup menjadi mudah.
Hormatilah kedua orang tua kita.
Berlakulah adil terhadap sesama, dan sebagainya.