Archive for 2014

Thursday, June 12, 2014

Pencitraan atau pengindraan adalah proses pemilihan atau penyusun kata yang dapat membangkitkan pengalaman sinsoris ( indrawi ) seperti penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman dan gerakan.
Macam pengindraan/pencitraan yaitu penglihata, pendengaran, perasaan, penciuman dan gerakan, asusiasi gerak ddan asusiasi pikiran.
1)    Citraan penglihatan/visual merupakan pengalaman yaitu dilihat.
Contoh :
Perempuan yang membawa bakul dipagi buta,siapakah mereka
Mereka ibu-ibu berhati baja, perempuan-perempuan perkasa
( Hartojo Andang Djaja, Buku puisi 1973 )
2)    Citraan pendengaran/auditif
Citraan pendengaran/auditif adalah pengalaman yaitu di dengar.
Contoh :
Seruling dipasir ipis, merdu.
( Ramadan K.H Priangan Si Jelita )
3)    Citraan perasaa/peraba/sentuhan/taktil
Citraan perasaa/peraba/sentuhan/taktil adalah pengalaman yang dirasakan.
Contoh :
Sumilah/rintihnya tersebar tujuh desa/dandi ujung setiap rintih.
Diserunya : /-samija,samijo
( Rendra,” Bellada Terbunuhnya Atma Karpo” )
4)    Citraan pencium
Citraan penciuman adalah pengalaman yan g tertangkap oleh indra penciuman.
Contoh :
Datang yang berkabar bau kamboja
Dari sepotong bumi dari dibukit
Makan dari ibu bau kemenyan
5)    Citraaan gerakan
Citraaan gerakan merupakan pengalaman yang berupa gerak.
Contih :
Satu demi satu yang maju tersadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangat kaki muka “
( Rendra,”Ballada Terbunuhnya Atma Karpo ,” )

pencitraan\pengindraan

Posted by soni
Thursday, May 15, 2014


Peninggalan sejarah Bercorak Hindu-Buddha di indonesia
Peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha yang berasal dari india banyak ditemukan di indonesia. Dari penemuan-penemuanpeninggalan budaya tersebut dapat di tafsirkan bahwa persebaran kebudayaan  dari india meluas hampir keseluruh indonesia. Peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha banyak ditemukan di sumatra,jawa,bali,sulawesi selatan, dan kalimantan selatan.
Berikut ini macam-macam peningglan sejarah yang bercorak Hindu-Buddha.
1.      Arsitektur ( seni bangunan )
Bentuk peninggalanbercorak Hindu-Buddha terdiri dari seni banguna bersifat sakral dan profan seni bangunan yang bersifat sakral adalah bangunan yang berkaitan dengan keagamaan, seperti candi, stupa,  arca, dan wihara, sedangkan seni bangunan yang bersifat profan adalah bangunan biasa yang tidak bersangkutan dengan  agama ataupun tujuan agama, sepeti keraton, petirtaan, gapura, dan pertapaan. Berikut peningglan seni bangunan bercorak Hindu-Buddha di indonesia.
·         Candi
Candi adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyimpananatau penanaman abu jenazah seorang raja. Candi berasal dari kata Candikagrha yang berari kediaman Ccandika, sebutan untuk dewi Durga ( sang dewi maut ) pada umumnya bangunan candi terdiri dari tiga bagian ( triloka ), yaitu kaki can melambangkan alam bawah ( bhurloka ), yaitu dunia manusia yang masih berkaitan dengan hal-hal duniawi, tubuh candi melambangkan alam antara ( bhurwaloka ), yaitu dunia manusia yang sudah tidak berkaitan dengan hal-hal duniawi, dan atap can melambangkan dunia atas ( swarloka ), yaitu dunia para dewa.
Ciri-ciri candi langgan Jawa Tengah adalah sebagai berikut.
1)      Bentuk bangunannya tambun.
2)      Atapnya bertingkat-tingkat.
3)      Puncaknya berbentuk ratna atau stupa.
4)      Letak candi ditengah halaman.
5)      Pada umumnya menghadap ketimur.
6)      Kebanyakan bahan candi berasal dari batu andesit.
Adapun ciri-ciri candi langgam jawa Timur adalah sebagai berikut.
1)   Bentuk bangunannya ramping.
2)   Atapnya berbentik piramida jenjang.
3)   Puncaknya berbentuk kubus.
4)   Letak candi dibagian belakang halaman.
5)   Pada umumnya menghadap kebarat.
6)   Kebanyakan bahan candi dari batu bata.
Dilihat dari susunannya, ada tiga banunan candi sebagai berikut.
1)   Corak candi di jawa tengah bagian selatan, menggambarkan susunan masyarakat yang feodal, dimana raja sebagai pusat.
2)   Corak candi jawa tengah bagian utara, melambangkan susunan masyarakat yang mendekati demokratis
3)   Corak candi jawa timur, menggambarkan masyarakat yang federal, dimana raja merdiri di belakang membentuk daerah-daerah dalam ramgka membentuk kesatuan.
Pembagian candi di indonesia adalah sebagai berikut.
1)   Candi-candi Jjawa Tengah bagian selatan seperti Candi Kalasan, Candi Pawon, Candi Mendut, Candi Borobudur, Candi Perambanan, Candi Sewu, dan Candi Sukuh.
2)   Candi-candi Jawa Tengah bagian utara, seperti Candi Ccanggal, Candi Gedong Songo dan Candi Dieng.
3)   Candi-candi di Jawa Timur, yaitu Candi Badut, Candi Kidal, Candi Jajaghu ( Jago ),  Candi Jawi, Candi Singasari, Candi Sumberawan, dan Kompleks Candi Panataran.
4)   Candi-candi di Pulau Sumatera, seperti Kompleks Candi Muara Takus, Kompleks Candi Padang Lawas, dan Kompleks Candi Muara Jambi.
·         Stupa
Stupa adalah bangunan yang berkaitan dengan agama Buddha yang berfungsi sebagai dhatugarbha ( menyimpan peninggalan keramat Buddha Gautama ) dan caitya ( tempat untuk memperingati kejadian penting dalam kehidupan Buddha Gautama ). Sebagai lambang sang Buddha masuk ke nirwana, bangunan stupa terdiri dari tiga bagian yaitu andah ( melambangkan dunia bawah, tempat manusia yang masih dikuasai oleh hawa nafsu ), yanthara  ( merupakan suatu benda untuk memusatkan pikiran saat bermditasi ), dan cakra ( melambangkan nirwana, tempat para dewa ).
·         Arca atau Patung
Arca adalah patung yang terutama dibuat dari batu yang dipahatmenyerupai bentuk manusia atau binatang. Khusus patung berupa manusia, tujuan pembuatannya adalah untuk mengabadikan tokoh tertentu. Funsi arca adalah sebagai media ( perantara ) untuk menjalankan semadi, sebagai perhiasan bangunan, atau sebagai patung kuburan yang ditempatkan didalam bilik candi.
·         Gapura
Gapura adalah bangunan berupa pintu gerbabg, ada yang bertatap ( yang kemudian dikenal dengan nama semartinandu ) dan ada yang menyerupai candi berbelah dua yang dikenal dengan nama candi bentar.
·         Wihara
Wihara adalah tempat tinggal para biksu yang dibuat dari kayu
·         Peirtaan
petirtaan adalah tampat pemandian suci yang sering digunakan oleh kalangan istana kerajaan.
Contohnya petirtaan di Jolotundo dan Tirta Empul di Bali.
·         Pertpaan
pertapaan adalah bangunan yang dicerukkan pada sustu gua batu dan di fungsikan sebagai tempat tinggal para pertapa. Contohnya, Gua Selomangleng di Kediri dan Gua Gajah di Bengkulu, Bali.
2.      Seni Rupa ( Relief )
Relief adalah hasil seni pahat sebagai pengisibidang dada dinding candi yang melukiskan suatu cerita atau kisah. Beberapa relief, antara lain, sebagai berikut.
a.      Relief Candi Borobudur
1)      Karmawibbhangga yang dipahatkan pada kaki candi yang ditimbun. Relief ini menceritakan sebab akibat perbuatan baik dan buruk manusia.
2)      Lalitavistara yang dipahatkan pada dinding sebagian lorong pertama.relief ini menceritakan riwayat sang Buddha Gautama sejak lahir sampai amanat pertama di Taman Rusa.
3)      Jatakamala-Awadana, yang dipahatkan pada dinding sebagian lorong pertama dan kedua. Relief ini berupa kumpulann sajakyang menceritakan perbuatan sang Buddha Gautama dan para Boddhisattva semasa hidupnya.
b.      Relief  Candi Rara Janggrang
1)      CeritaRamayana yang dipahatkan pada gambar langkan ( dinding serambi atas )/Candi Siwadan diteruskan pada pagar langkan Candi Brahma.
2)      Cerita Kresnayana yang dipahatkan pada pagar langkan Candi Wisnu.
3.      Seni Sastra ( Kitab )
Pada masa Hindu-Buddha kitab biasa ditulis pada lembaran lontar ( rontal ) yang dikaitkan dengan semacam tali. Kitab merupakan karangan berupa kisah, catatan, atau laporang sutu peristiwa, bisa mitologi atau sejarah. Isi dalam kitab tidak berupa kalimat langsung, tetapi rangkaian puisi yang indah dalam sejumlah bait ( pupuh ). Ungkapan dalam bentuk puisi disebut kakawin. Pembuat kitab dirintis sejak masa dinasti Isana, terutama perintahan Dharmawangsa Teguh.

Tag :
Wednesday, May 14, 2014

a.  Bertelepon
Bertelepon merupakan salah satu kegiatan komunikasi jarak jauh. Bertelepon berarti berhadapan dengan orang lain walaupun tak secara langsung tatap muka. Untuk itu perlu hati-hati dalam berucap.
Berikut merupkan hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika bertelepon
1.    MENERIMA BERTEPON
a.      Menerima dengan sopan serta ramah
b.      Sediakan alat untuk mencatat seandainya ada hal yang perlu dicatat
c.       Menyebutkan identitas diri
d.      Menyebutkan nama penelepon yang telah menyebutkan identitasnya
e.       Menanyakan maksud penelepon dengan sopan
f.       Melayani pembicaraan dengan bijaksana. Jangan terlalu mendominasi
g.      Usahakan pada saat menerima telepon tidak menerima tidak menutup pembicaraan terlebih dahulu
2.    MENELEPON
a.      Siapkan dan yakinkan kebenaran telepon yang hendak dihubungi agar tidak salah sambung
b.      Siapkan pokok pembicaraan yang akan disampaikan agar tidak melantur kemana-mana
c.       Lakukan pembicaraan dalam bertelepon sesingkat mungkin sehingga tidak mengganggu kesempatan orang lain untuk menerima panggilan telepon lainya
Ketika bertelepon, harus memerhatikan bahasa yang digunakan. Bahasa yang sopan namun komunikatif. Seperti, ketika kita mengawali dan mengakhiri pembicaraan dengan seseorang dalam pelepon, terlebih dahulu kita mengucapkan  salam. Begitu pun saat menelepon, sebaiknya menyebutkan identitas, baru kemudian meyampaikan maksud dan tujuan bertelepon.
b.  MEMBACA INDAH PUISI
Membaca indah puisi berarti membaca puisi dengan disertai penghayatan dan ekspresi sehingga keindahan puisi tersebut terlihat. Membaca puisi umumnya dilakukan dengan suara nyaring. Dalam membaca puisi pembaca tidak sekedar mengucapkan kata-kata, tetapi juga mengespresikan perasaan dan pesan penyair dalam puisinya.


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembacaan puisi
a.      Irama
Penggunaan irama dalam puisi sangat memengaruhi keindahan puisi saat dibacakan
b.      Volume Suara
Ketika membaca puisi, volume suara disesuaikan dengan situasi dan keadaan. Misalnya beberapa jumlah pengunjung yang tidak hadir? Volume suara sebaiknya tidak perlu terlalu lemah sehingga tidak terdengar jelas, juga jangan terlalu keras karena akan memekakkan telinga
c.       Mimik
Mimik atau ekspresi wajah merupakan perubahan raut muka yang terlihat ketika membavakan puisi tersebut.
d.      Kinestik
Kinestik merupakan ekspresi tubuh berupa gerakan yang mendukung isi puisi. Ekspresi tubuh ini terlihat dengan tangan mengepal, dada membungsung, dan sikap menantang, ketika membacakan puisi misalnya berjudul tantangan.
1.      Unsur-unsur puisi
a.      Struktur fisik
Struktur fisif puisi meliputi
1)      Diksi, merupakan pilihan kata untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
2)      Pengimajian adalah susunan kata yang menimbulkan khayalan atau imajinasi
3)      Majas adalah bahasa yang digunakan untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan dengan kata lain.
4)      Rima adalah pengulangan bunyi
5)      Tipografi adalah bentuk perwajaha puisi
b.      Struktur batin
Struktur batin puisi terdiri dari empat unsur.
1)      Tema merupakan gagasan pokok
2)      Perasaan adalah sikap penyair dalam pokok persoalan yang terdapat dalam puisi
3)      Nada adalah sikap penyair kepada pembaca.Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut
4)      Amanat adalah pesan yang disampaikan
Dalam membaca indah puisi, hal-hal diatas sebaiknya dikuasai benar oleh pembaca puisi supaya puisi yang ia baca indah didengar dan diliht orang yang mendengarkan.
c.  Menulis pesan singkat
Komunikasi dapat dilakukan dengan cra dan dengan menggunakan berbagai macam alat pula. Selain dilakukan secara tatap muka langsung, juga dapat dilakukan secara tidak langsung atau jarak jauh. Komunikassi secara langsung bisa tanpa alat, tetapi kalau secara tidak langsung mesti ada perantara atau alat, misalnya surat (pesan singkat). Pesan singkat adalah pesan yang disampaikan secara singkat dan padat. Seperti namanya, isi dari pesan tersebut berupa pesan yang sangat singkat namun inti masalah yang ingin diungkapkan tetap tersampaikan. Pesan singkat disebut juga memo. Memo biasanya ditulis dalam secarik kertas kecil
Menuis pesan singkat diperlukan manakala sebuah pesan harus disampaikan tanpa menggunakan kaliamat yang panjang karena situasi mendesak dan sangat penting. Namun, walaupun begitu dalam menulis pesan hendaknya kita tidak melupakan santun berbahasa
Pesan singkat sebaiknya ditulis dengan bahasa yang singkat,padat,jelas dan langsung dalam pokok permasalahan. Dengan demikian,orang yang menerima pesan itu akan lebih mudah memahami isi pesan tersebut. Di samping itu apabila pesan yang disampaikan ditulis menggunakan bahasa yang singkat dan jelas, dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dalam penafsiran isi pesan tersebut.

Bertelepon

Posted by soni
1. copy code Html dibawah ini

Blogger templates

Blogroll

Powered by Blogger.

Copyright © TEMPAT BELAJARKU -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan